Nama : Olvi Wulan Nari
Nim : ACC 115 008
GAS
IDEAL
Gas ideal merupakan kumpulan dari
partikel –partikel suatu zat yang jaraknya cukup jauh dibandingkan dengan
ukuran pertikelnya. Partikel-partikel itu selalu bergerak secara acak kesegala
arah dan saling bertumbukkan antarpartikel atau dengan dinding akan terjadi
tumbukan lenting sempurna sehingga tidak terjadi kehilangan energy. Hukum-hukum
gas dari Boyle, Charles, dan Gay-Lussac dapat digabung menjadi satu hubungan
yang lebih umum antartekanan, volume, dan temperature dari gas dengan jumlah
tertentu.
PVT
Pada temperature dan tekanan konstan,
volume dari sebuah gas di tempat tertutup bertambah dengan perbandingan lurus
dengan massa dari gas yang ada. Dengan demkian, kita tulis :
PV
Persamaan ini dapat dibuat menjadi
persamaan dengan memasukkan konstanta perbandingan. Penelitian menunjukkan
bahwa konstanta ini memiliki nilai yang berbeda untuk gas yang berbeda.
Bagaimanapun, konstanta persamaan tersebut sama jika kita tidak menggunakan
massa, melainkan kita gunakan angka mol. Pada umumnya, jumlah mol, n, pada
suatu sampel zat murni tertentu sama dengan massanya dengan gram dibagi dengan
massa molekul yang dinyatakan sebagai berikut:
PV = nRT
Dimana: n = jumlah mol
R
= konstanta perbandingan
P
= tekanan
V
= volume
T
= temperature
HUKUM
BOYLE MENGENAI GAS
Eksperimen
kuantitatif pada gas, pertama kali dilakukan oleh seorang saintis asal Irlandia
yang bernama Robert Boyle.
Dengan
menggunakan tabung berbentuk J yang ditutupi pada bagian ujungnya, ia
memasukkan raksa cair (Hg), kemudian diukur tekanan yang diterimagas didalam
tabung dan volume dari gas. Kemudian tabung J ditambahkan lagi raksa cair(Hg),
sehingga tekanan dalam gas dalam tabung meningkat dan volume gas dalam tabung
semakin kecil.
Dari
eksperimen Boyle ini, diperoleh kesimpulan berupa adanya konstanta yang
dinyatakan dalam persamaan matematis berikut:
PV = k
Dimana: k merupakan konstanta
Penggunaan
hukum Boyle paling penting untuk memprediksi volume suatu gas ketika tekanannya
berubah atau sebaliknya.
HUKUM
CHARLES MENGENAI GAS
Charles
adalah orang pertama yang mengisi balon udara dengan hydrogen dan yang pertama
melakukan perjalanan dengan balon udara. Charles melakukan percobaan dengan
mengamati perubahan volume terhadap temperature pada tekanan konstan. Ia
menemukan bahwa pada tekanan konstan, volume gas meningkat.
Yang
menarik adalah fakta bahwa ketika volume gas mendekati nilai nol, temperature
gas berada pada -273°C. Fakta ini memberikan satu pengukura standar untuk temperature
yaitu Kelvin (K), yang mana K= -273°C sehingga:
K = -273°C
Jadi,
hukum Charles menyatakan bahwa volume gas berubah secara linear sesuai
perubahan temperature. Dalam persamaan matematis dinyatakan:
V = bT
Dimana: b merupakan konstanta proposional gas
HUKUM
AVOGADRO MENGENAI GAS
Hukum
Avogadro mengenai gas menyatakan bahwa pada temperature dan tekanan konstan,
volume gas akan berbanding lurus secara proposional dengan jumlah mol dari gas
tersebut.
Jika dinyatakan dalam persamaan matematis ialah:
V = an
Dimana: a =
konstanta proposional gas
N
= jumlah partikel dalam gas
SYARAT-SYARAT
GAS IDEAL
Gas ideal merupakan gas yang memenuhi asumsi
berikut:
1. Suatu gas terdiri atas
molekul-molekul yang disebut molekul yang disebut molekul.
2. Molekul-molekul gas ideal
bergerak secara acak kesegala arah.
3. Molekul-molekul gas ideal
tersebar merata di seluruh bagian.
4. Jarak antara molekul gas jauh
lebih besar daripada ukuran molekulnya.
5. Tidak ada gaya interaksi
antarmolekul kecuali jika molekul saling bertumbukan atau terjadi tumbukan
antarmolekul dengan dinding.
6. Semua tumbukan yang terjadi baik
antarmolekul maupun atarmolekul dengan dinding merupakan tumbukan lenting
sempurna dan terjadi pada waktu yang sangat singkat (molekul dapat dipandang
seperti bola keras yang kecil).
7. Hukum-hukum Newton tentang gerak
berlaku pada molekul gas ideal.
GAS
IDEAL DALAM ILMU KIMIA
Gas
ideal seringkali dipelajari ketika mempelajari gas dalam pelajaran fisika
maupun kimia. Temperatur gas ideal dihubungkan dengan energy kinetic translasi molekul-molekul
gas k = 3/2 nRT. Jika energy translasi ini diambil sebagai energy total gas,
maka U hanya tergantung pada temperature tidak ada volume atau tekanan U = 3/2
nRT. Jika ada energy lain maka persamaan U akan berharga lain di persamaan di
atas. Misalnya ada gaya tarik menarik antar molekul.
Dalam
ilmu kimia, yang erat kaitannya dengan gas ideal adalah Hukum Termodinamika,
Hukum Boyle, Hukum Charles/Hukum Gay Lussac, Hukum Dalton, serta Persamaan
keadaan Van Der Waals.
FENOMENA
TERKAIT GAS IDEAL
Secara
tanpa kita sadari beberapa fenomena gas ideal terjadi dalam kehidupan kita
sehari-hari, seperti :
·
Ban
motor menjadi kemps jika lama tidak digunakan
Ketika motor sering digunakan
maka akan menjadi panas. Bukan hanya pada mesin, namun terjadi pada body dan
ban. Pada saat ban panas suhu meningkat, otomatis tekanan juga meningkat.
Sesuai dengan formula gas ideal.
Ketika motor lama tidak digunakan
menyebabkan suhu pada motor menjadi dingin, begitu juga dengan ban. Ketika suhu
ban motor turun maka tekanan di dalam ban berkurang. Hal ini menyebabkan ban
motor kemps.
·
Botol
menjadi kemps setelah dimasuki air panas
Pada saat memasukkan air panas ke
dalam botol kemudian segera menutupnya. Setelah beberapa saat suhu pada air
hangat sedikit demi sedikitakan turun menyesuaikan suhu lingkungan di
sekitarnya. Turunnya suhu pada air hangat menyebabkan rumus gas ideal bekerja,
yaitu ketika suhu turun menyebabkan botol air hangat menjadi kemps tersedot.
·
Konsep
gerakan piston dalam mesin
Konsep pada mesin sebenarnya sederhana.
Dengan menggunakan gas ideal, dimana bila volume diperkecil secara otomatis
tekanan menjadi besar dan menyebabkan suhu menjadi naik. Ketika piston bergerak
maju mundur melakukan suatu pekerjaan yang berfungsi untuk mengubah volume
tabung/silinder piston agar mendapat suhu yang tinggi. Pada tekanan tinggi
otomatis suhu akan naik. Sesuai dengan konsep rumus gas ideal bahwa ketika
tekanan dinaikkan, maka suhu akan naik juga.
Hal ini menyebabkan mesin panas
bukan hanya pada gerakkan yang terjadi, namun Kedka Klep bergerak secara cepat
menyebabkan perubahan volume pada tabung klep.
CONTOH
SOAL
1. Sebuah bejana oksigen (, massa molekul = 32,0 u) yang flesibel pada STP memiliki volume
10,0 . Berapa massa gas di dalamnya?
Penyelesaian :
Karena 1 mol mengisi volume 22,4 x , oksigen 10,0 sama dengan
n
= = 446 mol
Karena 1 mol mempunyai massa 0,0320 kg,
massa oksigen adalah
m
= (446 mol) x (0,0320 kg/mol) = 14,3 kg
2. Sebuah balon pesta helium yang dianggap
berbentuk bolasempurna, mempunyai radius 18,0 cm. Pada temperature ruangan
(20°C) tekanan dalamnya adalah 1,05 atm. Cari jumlah mol helium pada balon dan
massa helium yang diperlukan untuk meniup balon sampai nilai ini!
Penyelesaian :
Kita gunakan hokum gas ideal untuk memenuhi
n
Pertama kita temukan volume balon :
V
=
Tekanan diketahui 1,05 atm = 1,064 x N/. Temperatur harus selalu dinyatakan dalam Kelvin, sehingga kita
rubah 20°C menjadi (20+273)K = 293 K. Akhirnya kita pilih nilai R = 8,315
J/(mol.K) karena kita menggunakan satuan SI berarti
n
=
3.
Gunakan bilangan Avogradro untuk menentkan massa atom
hidrogen.
Penyelesaian:
Satu
mol hidrogen (massa atom = 1,008 u) mempunyai massa
m = = 1,67 x
Menurut sejarah, proses sebaliknya
merupakan satu metode yang digunakan untuk mendapatkan yaitu, dari massa
hydrogen yang terukur.
4. Suatu sampel gas hidogen memiliki volume
8,56 L pada temperature 0°C dan tekanan 1,5 atm. Hitunglah mol pada sampel itu!
Penyelesaian :
Diketahui : V = 8,56 L
P
= 1,5 atm
T
= 0°C + 273 = 273 K
Ditanya : n
= ?
Jawab :
n = 0,57 mol
5. Suatu sampel ammonia dengan volume 7,0 mL
pada tekanan 1,68 atm. Gas ini dikompres hingga mencapai volume 2,7 mL pada
temperature konstan. Tentukan tekanan gas akhir!
Penyelesaian:
Diketahui: = 1,68 atm
= 7,0 mL
= 2,7 mL
Ditanya : = ?
Jawab :
Karena T konstan, maka persamaan gas
ideal ini dapat kita ubah kebentuk lainnya
=
=
4,4 atm